1. Mungkin alasan terutama adalah bahwa masyarakat Papua sangat membutuhkan tenaga dokter agar tingkat kesehatan dan pengertian tentang kesehatan bisa meningkat. Agar juga bisa ada transfer ilmu kesehatan kepada para mantri kesehatan yang ada. Saya bagikan sedikit pengalaman saya, saya mendapat pasien anak umur 1 tahun yang menderita pneumonia berat. Anak ini sudah sakit sejak kurang lebih 5 hari namun dibiarkan saja oleh orang tuanya. Setelah parah baru di bawa berobat. Karena keterbatasan peralatan puskesmas maka pasien tersebut saya rujuk ke RSUD Jayawijaya. Namun keluarga langsung membawa pulang pasien secara paksa dan akhirnya pasien meninggal. Ada juga kasus anak yang bisa sampai digigitin tikus jarinya. Ini adalah fakta yang ada di papua tentang tingkat pemikiran masyarakat Papua. Di sini saya tidak berusaha mencari siapa yang salah mengenai keadaan ini, di saat Negara ini sudah 65 tahun merdeka namun masih ada masyarakat yang tertinggal. Disini saya berusaha membuka mata TS sekalian tentang kebutuhan Papua akan tenaga kesehatan dan mudah-mudah2an bisa mengetuk hati TS sekalian untuk mau mengabdi di Papua. Di sini anda bisa mempraktekkan ilmu yang sudah anda dapat selama ini. Anda juga akan belajar menghargai hidup pasien anda di tengah keterbatasan yang ada dan belajar memperjuangkannya. Saya pernah harus merujuk pasien pada malam hari, menunggu di pinggir jalan tanpa tahu kapan ada transport menuju kota. Akhirnya harus naik truk pada malam hari agar bisa ke rumah sakit kota untuk merujuk pasien.
2. Di Papua TS sekalian akan mengerti sekali apa arti dari kata PENGABDIAN dan MELAYANI. Mungkin anda sudah lihat contohnya selama ini, namun disini anda akan semakin dibuat mengerti. Di sini anda akan melihat bagaimana para mantri kesehatan terus mengabdi dan melayani sesama walau umur sudah semakin menggerogoti, keadaan alam tidak ramah, kesejahtraan begitu-begitu saja. Di sini TS akan ditantang untuk juga bisa mengabdi dan melayani seperti mereka. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi. Di sini anda bisa lihat ada mantri yang harus berjalan selama 1 jam hanya untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan setiap harinya. Dan beliau menjalaninya dengan senang hati dan tanpa absen. Walau umur sudah semakin tua. Di sini TS akan ditantang untuk berbuat lebih dengan apa yang anda miliki terutama ilmu kedokteran anda juga pengetahuan lain yang anda dapatkan selama ini. Anda mempunyai ruang yang seluas-luasnya untuk mencoba hal-hal baru yang baik. Tanpa ada batasan seperti jika anda bekerja di kota-kota besar. D sini anda akan benar-benar dihargai sebagai dokter walaupun anda baru saja lulus. Anda akan merasakan rasa terima kasih yang tulus atas pengabdian anda

3. Di papua anda bisa belajar bersyukur lebih lagi atas hidup anda. Walau mungkin ada di antara TS yang menyebut hidup anda belum cukup, tapi percayalah bahwa di papua banyak yang hidupnya lebih kurang lagi dan menganggap punya kehidupan yang anda sebut kurang itu hanya mimpi. Anda akan belajar bersyukur atas segala hal bahkan hal kecil yang selama ini anda abaikan dan anggap tidak penting. Di sini banyak yang hanya makan satu kali sehari, bahkan tidak makan. Makanpun hanya makan ubi. Di sini anda akan di uji kepekaan sosial anda. Keinginan berbagi dan menolong sesama.
4. Di Papua anda bisa lebih lagi belajar apa yang namanya penyerahan total kepada Tuhan dan iman. Di tengah keadaan serba kekurangan, banyak masyarakat papua yang tetap percaya pada pemeliharaan Tuhan. Sesuatu yang belum tentu bisa kita lakukan jika dihadapkan pada kondisi yang sama.
5. Di Papua TS sekalian bisa belajar lebih dalam arti KEBERSAMAAN, KASIH SESAMA MANUSIA, dan TOLONG MENOLONG. Mungkin anda sudah mengerti, namun saya yakin anda akan dibuat semakin mengerti. Di sini anda akan lihat ada prinsip semua harus dibagi bersama. Makan bersama, ngopi bersama. Bahkan jika punya persediaan makan untuk satu bulan yang cukup untuk satu keluarga, anda akan lihat bahwa mereka akan lebih memilih cuma bisa makan dua minggu karena membaginya dengan sesama yang tidak punya makanan daripada bisa makan sebulan tapi hanya makan sendiri. Dan anda akan dilatih untuk mempraktekkannya karena, rumah dokter adalah tempat yang sering dikunjungi, sehingga anda masak tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk masyarakat pengunjung rumah anda. Belajar sekaligus praktek bukan. Di Papua juga anda akan lihat keakraban terhadap sesama itu masih tinggi. Di saat di tempat lain individualisme semakin meninggi. Anda akan lihat bahwa masyarakat di Papua saling menyapa jika bertemu di jalan, dan juga saling berjabat tangan.
6. Di Papua anda juga bisa belajar untuk semakin mencintai ibu anda. Di sini anda akan lihat kerasnya perjuangan seorang ibu untuk keluarganya. Tingkat perjuangan lebih tinggi di sini karena alam yang juga keras. Kemana-mana harus berjalan. Ditambah lagi kebiasaan kaum pria papua yang menyerahkan semuanya kepada kaum wanita. Bagi TS yang pria juga bisa lebih menghargai pasangan anda nantinya. Berbagi beban bersama.



7. Untuk yang hobby petualangan, anda akan mendapat banyak petualangan di papua ini. Anda bisa menjelajahi alam indah papua. Juga anda bisa merasakan off road di jalanan dengan mobil ambulance Toyota Hilux 3000 cc double gardan dan turbo seperti milik kabupaten saya. atau merasakan ketegangan naik pesawat twin otter di kabupaten lain di wilayah pegunungan tengah papua atau kerasnya lautan di wilayah pantai Papua.

8. Di Papua anda juga bisa belajar mandiri secara maksimal. Di tengah keterbatasan anda akan belajar mengurus diri anda sendiri secara maksimal dengan memanfaatkan yang ada. Pelajaran tentang kemandirian yang mungkin tidak anda dapatkan di tempat lain.
9. Di Papua anda juga bisa merasakan besarnya pemeliharaan Tuhan akan hidup anda. Jika Tuhan ijinkan anda mengabdi di Papua percayalah Tuhan akan menjaga hidup saudara di berbagai bidang. Keamanan, tugas bahkan masalah ekonomi. Harga–harga di papua memang lebih mahal. Terlebih-lebih di daerah pegunungan tengah seperti kabupaten saya. Tapi saya merasa Tuhan mencukupkan segala sesuatunya sehingga saya tidak merasa kekurangan. Saya belajar bersyukur lebih lagi dari selama ini atas setiap hal yang terjadi di hidup saya. Di sini dahulukan hati yang ingin mengabdi serta berbuat yang terbaik, dan hal-hal lain seperti berkat-berkat akan menyusul dalam hidup saudara.
10.Bahkan dari kejelekan yang ada di papua inipun anda bisa belajar banyak. Di papua ada juga hal-hal yang tidak baik. Seperti sifat dan kebiasaan masyarakat Papua. Tapi hal-hal itu bisa mengajarkan anda untuk mawas diri serta belajar bagaimana menghadapinya atau bahkan belajar berusaha untuk merubahnya untuk kebaikan. Percayalah jika niat anda baik Tuhan akan tunjukkan jalan.
11.Untuk hal-hal yang mengkhawatirkan di papua saya harus akui ada. Yang paling menonjol adalah masalah keamanan dan malaria. Namun hal-hal diatas bukan tidak bisa disiasati. Untuk menghindari malaria, anda bisa pilih daerah yang dingin seperti yang ada di wilayah pegunungan tengah. Kalau masalah keamanan tidak di semua kabupaten keamanan jadi masalah. Anda tinggal menghindari daerah merah saja.. banyak kok dokter wanita yang sudah mengabdi di papua dan tidak ada masalah. Papua sama saja dengan daerah lain, jika anda mencari masalah maka masalah akan datang menghampiri anda. Banyak kabar tentang papua terutama yang buruk terlalu berlebihan dari keadaan sebenarnya. Datang dan buktikan sendiri..
Mungkin setelah membaca tulisan saya, ada yang berpendapat saya terlalu melebih-lebihkan. Saya bisa terima itu. Tapi saya hanya berusaha membagi apa yang saya rasakan walau saya belum lama di Papua. Tapi satu hal yang pasti TANAH PAPUA MEMBUTUHKAN ANDA PARA DOKTER-DOKTER. MASYARAKAT PAPUA JUGA BUTUH SEHAT. BUTUH PENGABDIAN ANDA SEKALIAN. Dan saya tahu bahwa jika anda memutuskan mengabdi di Papua, maka episode pengabdian anda selama di Papua akan jadi episode yang berharga untuk anda. Mungkin anda kemudian memutuskan untuk mengabdi di tempat lain, saya rasa pelajaran yang anda dapat selama di Papua akan banyak membantu anda dalam tugas anda nantinya sebagai dokter di tempat lain dan moga-moga membantu anda untuk hidup lebih baik lagi sebagai anak Tuhan yang hidup di tengah dunia yang semakin parah ini.

THEY NEED YOU DOCTORS……..
Salam hangat dari Tanah Papua…
dr. Binsar Marshall Maranatha Sirait
No comments:
Post a Comment